BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Selasa, 22 Maret 2011

Tsunami Juga Timpa Ekonomi

Rabu, 16 Maret 2011 | 03:28 WIB
Sumber : KOMPAS
Tokyo, Selasa - Gempa tektonik tidak saja menyebabkan tsunami dan bocornya radiasi nuklir, tetapi juga menyebabkan ”tsunami” pada perekonomian Jepang. Total kerugian belum bisa dipastikan, tetapi sudah muncul taksasi bahwa kerugian minimal 180 miliar dollar AS.
Hiromichi Shirakawa, ekonom senior dari Credit Suisse untuk wilayah Jepang, Selasa (15/3) di Tokyo, mengatakan, kerugian ekonomi sebesar 171 miliar-183 miliar dollar AS. Kerugian ini baru perkiraan untuk daerah sekitar episentrum gempa. Kerusakan juga terjadi luar episentrum. Namun, kerugian itu sudah melampaui kerugian 100 miliar dollar AS akibat gempa di Kobe, Jepang, tahun 1995.
Gempa menyebabkan banyak perusahaan menghentikan produksi. Perusahaan global, mulai dari pembuat semiconductor hingga pembuat kapal, menghadapi gangguan operasional. Gempa dan tsunami merusak pelabuhan, pabrik-pabrik pembuat barang, hingga pembuat komponen elektronik dan baja. Toyota juga mengalami gangguan produksi di 12 lokasi produksi.
Kepanikan juga terjadi di pasar. Para investor asing cukup berperan besar di bursa-bursa Jepang. Penarikan dana oleh pemodal asing menyebabkan bank-bank kekurangan uang tunai. Hal itu membuat Bank Sentral Jepang terpaksa memasok uang setara 183 miliar dollar AS ke sistem perbankan.
Gempa terbaru di Jepang berkekuatan 9 skala Richter itu merupakan yang kelima terbesar di dunia. Gempa tersebut juga melampaui kekuatan gempa pada 1 September 1023 yang dijuluki Great Kanto. Saat itu terjadi gempa berkekuatan 7,9 skala Richter dan menewaskan lebih dari 140.000 orang di sekitar Tokyo.
Harga-harga saham di Jepang juga berjatuhan. Indeks Nikkei anjlok 11 persen pada hari Selasa. Pelaku pasar menjual saham-saham karena ada kekhawatiran sejumlah perusahaan akan mengalami kerugian. Pada hari Selasa, sekitar 287 miliar dollar AS dana tersedot dari bursa saham Jepang.
Kejatuhan indeks pada hari Selasa itu adalah yang terbesar di Jepang sejak krisis ekonomi terjadi di AS pada September 2008. ”Pelaku di bursa sedang mencoba melakukan yang terbaik dalam situasi buruk. Keadaan benar-benar genting,” kata Keith Bowman, analis dari Hargreaves Lansdown.
Menambah utang
Bencana di Jepang juga akan menambah beban berat keuangan negara Jepang. Utang Pemerintah Jepang kini sudah mencapai dua kali dari total nilai produk domestik bruto (PDB). Berdasarkan data Bank Dunia, PDB Jepang sekitar 5,47 triliun dollar AS, ketiga terbesar di dunia setelah AS dan China.
Gempa juga mengakibatkan biaya pembangunan kembali bertambah sehingga akan menambah utang negara dari yang ada sebelum gempa.
Perusahaan-perusahaan Jepang juga akan menarik kembali dana-dana yang ditempatkan di luar negeri untuk membiayai pembangunan kembali unit-unit produksi yang rusak. Hal itu akan membuat kurs yen menguat terhadap mata uang kuat dunia lainnya. Kurs yen pada hari Selasa setara dengan 80,82 yen per dollar AS, mendekati level 79,75 yen per dollar AS yang pernah tercatat pada April 1995.
Meski demikian, rekonstruksi kembali Jepang juga akan membuat permintaan terhadap logam dan bahan-bahan konstruksi meningkat. Jepang bukan kali ini saja menghadapi bencana terbesar. Pada masa Perang Dunia II, Jepang juga hancur akibat kejatuhan bom di Nagasaki dan Hiroshima. Namun, setelah itu Jepang bangkit menjadi pemilik perekonomian dunia kedua terbesar sebelum disalip China.
(REUTERS/AFP/AP/MON)

0 komentar: