BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 05 Desember 2010

cikungunya

Meski sama-sama disebabkan nyamuk aedes aegypti, penyakit cikungunya berbeda dengan demam berdarah. Namun
penyakit ini sama-sama mewabah di akhir musim hujan. Penyakit cikungunya sendiri gejalanya mirip dengan flu, tetapi
tidak disertai batuk filek.
Menurut dr. Hengky Indradjaja, penyakit demam berdarah lebih mematikan daripada penyakit cikungunya. Namun
wabahnya cepat menyebar. Ia sendiri disebabkan virus yang disebut alphavirus, yang masuk kedalam tubuh manusia
melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
Dijelaskan, cikungunya disebabkan virus grup A, antrophod borne viruses, famili togaviridae. "Sementara itu, demam
berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus grup B antrophod borne viruses".

Virus ini sendiri berasal dari Etiopia, Afrika. Mulai menyebar di Asia Tenggara pertengahan abad ke-19. Pada suhu
tertentu, telur nyamuk dapat bertahan hingga berbulan-bulan. Namun, dalam kondisi normal, perkembangan telur
menjadi nyamuk butuh waktu sembilan hari. Setiap habis mengisap darah, nyamuk betina bertelur. Sehari kemudian,
nyamuk itu kembali mengisap darah dan kembali bertelur. Demikian seterusnya hingga nyamuk itu berusia sekitar 10
hari.

Nyamuk ini juga biasanya mengigit pada siang hari, di dalam rumah dan menyukai tempat yang agak gelap. Pada
malam hari mereka beristirhat pada benda-benda yang menggantung. Tempat bertelur yang paling disukai adalah
dinding bagian dalam, tempat-tempat berisi air, serta pada permukaan jernih yang terlindung sinar matahari. Karena itu,
bak penampungan air di dalam rumah menjadi pilihannya.

Gejala Demam Chikungunya mirip dengan Demam Berdarah Dengue yaitu Demam yang tinggi, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, sakit perut, nyeri sendi dan otot serta bintik-bintik merah pada kulit terutama badan dan lengan. Bedanya dengan demam berdarah dengue, pada chikungunya tidak ada perdarahan hebat, renjatan ( Schok ) maupun kematian. Masa inkubasi dari demam Chikungunya dua sampai empat hari. Manifestasi penyakit berlangsung tiga sampai 10 hari . Virus ini termasuk ? Self Limiting Disease ? alias hilang dengan sendirinya. Namun rasa nyeri masih tertinggal dalam hitungan minggu sampai bulan. Tak ada vaksin maupun obat khusus untuk Chikungunya. ?Cukup minum obat penurun panas dan penghilang rasa sakit yang bisa dibeli di warung, yang penting cukup istirahat, minum dan makanan bergizi ?,

Gejala yang mengejutkan dari penyakit ini adalah demam tinggi yang datang tiba-tiba. Masa demam bervariasi, berkisar
tiga sampai lima hari, tergantung pada kondisi tubuh. Penularan paling potensial terjadi saat penderita mengalami
demam. Banyak penderita yang juga merasa mual atau muntah-muntah. Bahkan ada yang mengalami pembesaran
kelenjar getah bening di leher. Pada anak-anak, gejalanya lebih ringan dan tidak menampakkan gejala khas.
Sumber : Jambi Independent (Siti Masnidar)

0 komentar: