Menurut Mary Astuti kedelai hitam yang difermentasi majadi tempe selama 60 jam memiliki kadar seperoksida dismutase (SOD) 60% lebih tinggi daripada kedelai biasa.SOD merupakan antioksidan metaloenzim yang punya tugas penting : mengubah radikal bebas berbahaya menjadi hydrogen peroksida (H2O2). Salah satu efek SOD, “dapat memperlambat proses penuaan,” ujar Marry.
Antosianin
Riset Marry juga menyimpulkan kadar antosianin-zat warna merah, ungu, biru, dan hitam pada tumbuhan-pada kedelai hitam lebih baik dibandingkan vitamin E, C, dan blue berry. Yang disebut belakangan kondang kaya antosianin. Jumlah antosianin kedelai hitam mencapai 16 mg per gram kulit.”antosianin dapat mencegah berbagai penyakit degenerative seperti jantung koroner, diabetes, kolesterol, atau kanker,”kata doctor alumnus Tokyo University of Agricultur itu.
Di luar penyakit degenerative, kedelai hitam tokcer mengatasi dampak perubahan hormone tubuh, seperti dialami perempuan menepouse. Menepouse merupakan gejala berkurangnya produksi hormone estrogen. Nah, kedelai hitam memiliki struktur seperti estrogen.”gejala menopause seperti berdebar-debar, nyeri otot, dan tubuh terasa panas bisa hilang,”kata Marry.
Sumber : majalah TRUBUS 465
0 komentar:
Posting Komentar