BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 15 Mei 2010

Menerapka Kualitas dan Kuantitas

Untuk menjaga keharmonisan dalam berkeluarga dan menjalan komunikasi yang lancar dibutuhkan keseimbangan dalam pekerjaan maupun keluarga.
Ada beberapa hal yang perlu ditanamkan :
1. Meluangkan waktu yang seimbang antara pekerjaan dan keluarga. Berikan perhatian penuh pada anak dan suami, tanpa melibatkan pekerjaan. Hal ini membantu menjalin komunikasi yang kontinyu antara ibu dan anak, sekaligus memantau proses perkembangannya.
2. Meluangkan waktu bukan berarti harus melakukan sesuatu yang special, yang penting perhatian dan minat pada anak. Jika sibuk dengan pekerjaan rumah tangga misalnya, Anda dapat melibatkan anak untuk membantu, sehingga terkesan bermain bersama.
3. Jangan terlalu ketat pada jadwal, bebaskan waktu Anda untuk melakukan berbagai hal dengan anak. Terkadang spontanitas membuat apa yang Anda lakukan lebih menyenangkan dan berharga.
Jika khusus dikaitkan dalam pendidikan, ada beberapa cara orang tua dalam meningkatkan kualitas belajar anak :
1. Mencari tahu apa yang menjadi penyebab anak merasa kesulitan dalam mata pelajaran. Kemudian melakukan hal yang dapat membantunya mengatasi kesulitan tersebut. Misalnya, apabila karena anak kurang memahami materi, dapat dengan mendatangkan guru les dan sebagainya.
2. Membantu anak untuk melihat manfaat dari pelajaran yang tidak disukai tersebut dan dihubungakan dengan cita-cita anak di masa depan.
3. Mengusahakan untuk mencari metode belajar yang memungkinkan bagi anak untuk belajar secara efektif. Metode belajar yang tepat dapat disesuaikan dengan modalitas belajar yang dimiliki anak. Apakah anak memiliki kekuatan dalam segi visual (penglihatan), auditoris (pendengaran), ataupun kinestetikn (gerak).
4. Menghilangkan perasaan bahwa dirinya tidak berbakat dengan memupuk kepercayaan diri anak untuk terus bekerja keras hingga berhasil. Hal ini dapat dilakukan dengan pengajaran bertahap, mangajak anak terus mencoba dari hal yang paling mudah yang dapat diselesaikannya. Kemudian, meningkat pada tugas-tugas yang lebih sulit sesuai dengan pemahaman anak.
Sumber : psikolog pendidikan Wuri Prasetyawati M.Psi

0 komentar: