BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 15 Mei 2010

Sarapan itu penting

Resiko mengbaikan sarapan
Kata “sarapan” dipakai leluhur kita karena bermakna mendasari atau melandasi. Sarapan memang penting untuk mendasari kegiatan kita setiap hari, setelah semalaman kita berpuasa dalam tidur.
Namun, fakta yang sangat memprihatinkan, ternyata sebagian masyarakat Indonesia masih menganggap remeh sarapan di pagi hari. Tak jarang kita meninggalkan sarapan atau makan ala kadarnya dengan alas an terburu-buru. Padahal, mengabaikan sarapan sama artinya dengan mengundang berbagai resiko, antara lain, kemampuan memori otak menurun, sakit maag, serta hypoglikemia (kadar gula darah turun) yang menyebabkan tubuh lemah, berkeringat dingin, bahkan pingsan.
Manfaat sarapan
Hasil-hasil penelitian yang sudah dipublikasikan menunjukkan beberapa kesimpulan penting. Pertama, sarapan berdampak besar terhadap kesehatan dan produktivitas kerja. Sarapan menyumbang 25%-50% kebutuhan energy dan zat gizi harian. Kedua, sarapan mencukupi kebutuhan glukosa yang diperlukan bagi perkembangan otak dan proses penyimpanan informasi, meningkatkan kemampuan konsentrasi belajar dan kemampuan fisik. Ketiga, sarapan tidak menyebabkan kegemukan karena langsung diolah menjadi energy, tidak sempat ditimbun dalam bentuk lemak. Bahkan remaja yang terbiasa sarapan lebih mampu mengendalikan nafsu makannya di malam hari,
sehingga mengurangi risiko kegemukan.
Jadi kalau ingin anak-anak berkembang optimal fisik maupun kecerdasannya, serta mampu berprestasi, kita harus mau meluangkan waktu untuk menyiapkan sarapan dengan baik.
Sarapan yang bergizi
Mengingat begitu pentingnya sarapan, sebaiknya semuan unsure gizi yang dibutuhkan tubuh terpenuhi, yaitu, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Menu sarapan yang ideal tentu saja 4 sehat 5 sempurna. Namun tidak berarti kita harus selalu menyajikan makanan lengkap dan berat setiap pagi. Bisa dimaklumi, di tengah gaya hidup modern saat ini orang cenderung mencari yang instan dan serba praktis. Gampang disajikan, cepat disantap, namun tercukupi gizinya.
Susu adalah sumber nutrisi yang praktis dan padat gizi. Namun karena kalori susu tidak mencapai 25% kebutuhan per hari, sebaiknya dikombinasikan dengan roti, biscuit, atau sereal yang menjadi sumber kalori. Kombinasi sereal dengan susu, kini merupakan menu sarapan yang semakin popular bagi anak-anak. Untuk menambah vitamin dapat dilengkapi dengan jus buah.

Sumber : majalah KARTINI edisi 2215

0 komentar: